Jumat, 02 Desember 2011

ASYURO


ASYURO

Mengenal Asyuro
Asyuro adalah hari yang ke 10 dalam hitungan bulan Muharram/ Suro tahun kalender qomariyah. Hari itu adalah hari yang mana terdapat berbagai kejadian penting suka dan duka ke hidupan alam fana ini. Asyuro berada dalam hitungan bulan yang dimulyakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Dari Abdullah putra Abbas berkata, “Nabi datang ke Madinah menjumpai orang Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyuro. Kemudian Nabi bertanya kepada mereka tentang puasa mereka tersebut. Mereka menjawab, “ Sesungguhnya hari ini Allah telah memennangkan Musa dan Bangsa Isra’il mengalahkan Bangsa Fir’aun, maka kami berpuasa karena mengagungkannya.” (Imam Ghazali, Kitab Mukasyafatul qulub)

Setelah itu Nabi memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu.”

Sedangkan Nabi sebelum hijrah ke Yasrib (Madinatul Munawwarah) saat ada di Bakkah (Makkah) sudah berpuasa pada hari Asyuro, dan memerintahkan kepada pengikutnya untuk berpuasa sesudah hijrah. Puasa Asyuro adalah kewajiban kaum muslimin sebelum diwajibkannya puasa Romadlan. Setelah diwajibkannya puasa Romadlan puasa asyuro tidak diwajibkan lagi, akan tetapi Nabi tetap mengokohkannya sehingga menjadi amalan sunnah muakkad.

Nabi berkata, “Berpuasalah kalian pada hari Asyuro, dan pada hari sebelumnya dan pada hari sesudahnya.”

Yakni: dianjurkan oleh Nabi Muhammad shollallahu alaihi wa alihi wasallam untuk berpuasa pada tanggal  09, 10, dan 11 bulan Muharram tahun qomariyah.

Faidah Amalan Baik Hari Asyuro
  1. “Barang siapa yang membuat lapang (laggeng) keluarganya maka Allah akan melapangkan untuknya dalam segenap umurnya.” (HR. Baihaqi dlm Kitab Syu’bil Iman)
  2. Orang yang menggunakan celak mata pada hari Asyuro tidak akan rabun
  3. Orang yang mandi pada hari asyuro tidak akan berpenyakitan

Peristiwa Penting pada Hari Asyuro Sebelum Kenabian:
  1. Penciptaan Arasy
  2. Penciptaan Kursyi
  3. Penciptaan Langit
  4. Penciptaan Matahari
  5. Penciptaan Bulan
  6. Penciptaan bintang
  7. Penciptaan Adam
Peristiwa Penting pada Hari Asyuro Dimasa Kenabian:
  1. Taubatnya Adam
  2. Kelahiran Ibrahim al-Kholil
  3. Selamatnya Ibrahim dari lalapan Api
  4. Selamatnya Musa dan pengikutnya dari kejaran Fir’aun
  5. Tenggelamnya Fir’aun di laut mirah
  6. Lahirnya Isa Yesus putra Maryam
  7. Diangkatnya Isa Yesus putra Maryam ke langit
  8. Diangkatnya Idris ke maqom yang tinggi
  9. Mendaratnya bahtera Nuh di lembah gunung Jaudi setelah mengarungi badai.
  10. Sulaiman mendapatkan kerajaan yang agung, isra’il raya
  11. Keluarnya Yunus dari dalam ikan haut
  12. Yakqup kembali bisa melihat hanya dengan mencium wangi Yusup
  13. Ayyub sembuh dari derita yang menggerogoti kesehatan jasmaninya
  14. Pertamanya turun hujan dari langit ke bumi

Peristiwa Penting pada Hari Asyuro Sesudah Kenabian:
  1. Pembantaian cucu-cucu Rasulullah shollallahu alaihi wa alihi wa sallam
  2. Putra penghulu surga semuanya dibunuh kecuali Ali Zainal ‘abidin
  3. Penampakan antara kebenaran dibawah komando al-Husain putra Ali dan kebatilan dibawah komando Umar putra Sa’ad.

Imam Ghazali memberi komentar tentang gugurnya al-Husain saat berperang melawan Umar di tanah Nainawa Karbala’, “Kesyahidan al-Husain semakin menambah kemuliaan hari Asyuro disebabkan kedudukan ahlil bait yang disucikan. Maka barang siapa yang ingat hari Asyuro (setelah kesyahidan al-Husain) tidak pantas menyibukkan diri dalam hal apapun kecuali  bergabung berduka mengembalikannya kepada Allah, karena berduka untuk itu diperintah oleh syariat, dan karena menjaga sesuatu yang telah dirapikan oleh Allah dalam firman-Nya,

 “Kepada mereka (ahlil bait) sholawat dan rahmat dari Tuhannya. Dan mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS. Al-Baqoroh)”

Namun kita tidak boleh sampai histeris melolong dalam duka.

Semoga Asyuro memberikan kita pencerahan dalam kehidupan kita sehari-hari.[]

http//: putrasurga.blogspot.com


Jumat, 25 November 2011

SEBAGIAN BUKU-BUKU ARBEN

SEBAGIAN BUKU-BUKU ARBEN

Koleksi Buku-Buku Arben



Semuga apa yang kita baca menjadi barokah.







FIQIH IMAM JA'FAR SHODIQ

FIQIH IMAM JA'FAR SHODIQ



Judul Buku       : Imam Ja’far Shodiq
Ta’lif                : Muhammad Jawad Mughniyah
Penerjemah      : Syamsuri Rifa’i
Penyunting        : Umar Shahab, MA dan Zahir Yahya
Diterbitkan       : Oleh PENERBIT LENTERA

Imam Ja’far Shodiq adalah Ja’far putra Muhammad putra Ali putra Husain putra Ali Kholifah ke empat putra Abi Tholib..
Ibu Ja’far Shodiq bernama Farwah putri Qosim putra Muhammad putra Abu Bakar Kholifah pertama.

Menurut Goerge Zaidan, “Diantara murid Ja’far Shodiq adalah Abu Hanifah (Imam Madzhab Hanafi), Malik bin Anas (Imam Madzhab Maliki), dan Washil bin Atho’ (Imam Madzhab Mu’tazilah).

Buku ini memberikan ilmu pengetahuan tentang konsep fiqih madzhab Ja’fari atau madzhab imamiyah. Lewat buku ini kita dapat melihat dalil fiqih Ja’fari, sehingga jelas perbedaan sekaligus persamaannya dengan madzhab-madzhab lain.

Bagi yang berminat ingin mengetahui lebih jauh lagi isi buku tersebut diatas silahkan membeli di toko-toko buku terdekat di kota anda. Dan bagi yang tidak punya uang untuk membeli buku tersebut silahkan datang keperpustakaan ARBEN guna membaca buku tersebut tanpa dipungut biaya sedikitpun. Perpustakaan ARBEN menyediakan berbagai buku bacaan bertema agama.